H HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR DI BPM MERI SANTIKA DESA BALAI KENCANA KABUPATEN PESISIR BARAT TAHUN 2024

Abstrak

ABSTRAK

Keluarga berencana merupakan suatu usaha yang mengatur banyaknya kehamilan, dapat menggunakan kontrasepsi hormonal. Berdasarkan data WHO pengguna kontrasepsi modern telah meningkat menjadi 57,4% pada tahun 2015. Data profil kesehatan Indonesia tahun 2022 akseptor KB terbanyak di Indonesia didominasi akseptor KB suntik sebesar 61,9%. Peserta KB aktif di Provinsi Lampung tahun 2022 sebesar 73,62%, Cakupan peserta di Kabupaten Pesisir Barat pada tahun 2022 sebesar 89,02%, Berdasarkan data awal yang didapatkan di Pekon Balai Kencana Kecamatan Krui Selatan dari jumlah PUS 292, 75% yang merupakan peserta KB aktif . Efek samping kontrasepsi suntik paling utama adalah gangguan pola haid, sedangkan efek lainnya adalah peningkatan berat badan antara 1–5 kg. Tujuan penelitian ini diketahui Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi suntik dengan kenaikan berat badan akseptor KB di BPM Meri Santika desa Balai Kencana tahun 2024.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah seluruh akseptor KB suntik yang datang ke BPM Meri Santika desa Balai Kencana berjumlah 55 orang dan sampel sebesar 51 orang, teknik sampel Acidental, Analis data secara univariat dan bivariat dengan Chi Square, Instrumen Penelitian Kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden pengguna kontrasepsi suntik dalam kategori lama yaitu 31 Responden (60,8 %) dan frekuensi kenaikan berat badan sebesar 17 Responden (33,4%). Terdapat hubungan antara lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik  DMPA dengan kenaikan berat badan akseptor KB dengan nilai p = 0,020 < α = 0,05. Disarankan bagi ibu yang ingin menjadi akseptor KB agar lebih bijak dalam menentukan jenis kontrasepsi yang akan digunakan. Perhatikan manfaat, kelebihan dan efek samping kontrasepsi yang akan digunakan.